Kesehatan
Reproduksi pada Remaja
Promosi kesehatan reperoduksi pada remaja
sering dikonotasikan sebagai pendidikan seks di mana sebagian besar masyarakat
masih mentabukan hal ini. Bahkan ada lembaga pendidikan formal setingkat
sekolah menengah yang masih ragu untuk melakukan penyuluhan kesehatan
reproduksi bagi siswanya.
Sementara itu,masa remaja adalah fase
pertumbuhan dan perkembangan saat individu mencapai usia 10-19 tahun. Dalam
rentang waktu ini terjadi pertumbuhan fisik yang cepat, termasuk pertumbuhan
serta kematangan dari fungsi organ reproduksi. Seiring dengan pertumbuhan
fisik, remaja juga mengalami perubahan jiwa. Remaja menjadi individu yang
sensitive, mudah menangis, mudah cemas, frustasi, tetapi juga mudah tertawa.
Perubahan emosi menjadikan remaja sebagai individu yang agresif dan mudah
bereaksi terhadap rangsangan. Remaja mulai mampu berpikir abstrak, senang
mengkritik, dan ingin mengetahui hal yang baru.
Bila tidak didasari dengan pengetahuan yang
cukup, mencoba hal baru yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi bisa
memberikan dampak yang akan menghancurkan masa depan remaja dan keluarga.
Alat
Reproduksi
Selain memahami hak-hak reproduksi dan
seksual, remaja juga perlu memahami anatomi alat reproduksi dan fungsinya. Di
bawah ini kami jelaskan secara singkat mengenai alat reproduksi pria dan wanita
dengan fungsi fisiologisnya masing-masing.
Alat
reproduksi pria
Testis
Pria memiliki dua buah testis untuk
memproduksi sperma yang dibungkus oleh lipatan kulit berbentuk kantung yang
disebut skrotum. Dimulai sejak masa
puber, sepanjang masa kehidupannya pria akan memproduksi sperma. Selain itu,
testis juga menghasilkan hormone testosterone. Di sisi belakang masing-masing
testis terdapat epididimis, yaitu tempat sperma mengalami pematangan. Saluran selanjutnya
adalah vas deferens, saluran ini dan masuk ke vesika seminalis sebagai tempat
penampungan sperma.
Penis
Penis adalah alat reproduksi yang membawa
cairan mani ke dalam vagina. Di dalam penis ada saluran uretra. Jika ada
rangsangan seksual, maka darah di dalam penis akan terpompa. Akibatnya, penis
menjadi tegang dan mengeras, lalu cairan semen yang mengandung sperma keluar
dari vesika seminalis dan melalui uretra terpancar keluar. Proses tersebut
dikenal dengan istilah ejakulasi.
Alat
reproduksi wanita
Ovarium
Satiap wanita memiliki ovarium, yang setiap
bulan secara bergantian mengeluarkan satu sel telur (ovum) yang matang. Ovarium
juga menghasilkan hormone estrogen dan progesterone.
Tuba falopii
Sepasang tuba falopii menghubungkan ovarium
dengan rahim pada sisi kiri dan kanan.
Uterus
Uterus (rahim) adalah tempat tertanamnya ovum
yang telah dibuahi; yang selanjutnya akan tumbuh dan berkembang menjadi janin.
Bila tidak terjadi pembuahan, maka ada lapisan dinding uterus yang terkelupas
dan terjadi perdarahan yang disebut menstruasi.
Bagian kahir dari uterus yang berhubungan dengan vagina disebut serviks.
Vagina
Vagina adalah saluran yang menghubungkan
uterus dengan alat reproduksi bagian luar. Vagina merupakan tempat masuknya
penis saat melakukan hubungan seksual.
No comments:
Post a Comment