Tuesday, June 5, 2012

ANATOMI RETINA MATA


ANATOMI RETINA MATA
Retina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semitransparan, dan multilapis dan melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata. Retina biasa juga disebut selaput jala, merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima rangsangan cahaya.
Retina berbatas dengan koroid dan sel pigmen epitel retina, dan terdiri atas lapisan-lapisan, mulai dari sisi dalamnya, adalah sebagai berikut :

1. Membrana limitans interna
2. Lapisan serabut-serabut saraf
3. Lapisan sel-sel ganglion
4. Lapisan pleksiform dalam
5. Lapisan nuklear dalam
6. Lapisan pleksiform luar
7. Lapisan nuklear luar
8. Membrana limitans interna
9. Lapisan fotoreseptor
10. Lapisan epitel pigmen
Di tengah-tengah retina posterior terdapat makula. Secara klinis dapat didefinisikan sebagai daerah pigmentasi kekuningan yang disebabkan oleh pigmen luteal (xantofil), dan dibatasi oleh arkade-arkade pembuluh darah retina temporal. Di tengah makula, sekitar 3,5 mm di sebelah lateral diskus optikus, terdapat fovea yang secara klinis jelas-jelas merupakan suatu cekungan yang memberikan pantulan khusus bila dilakukan oftalmoskop. 

Fovea ditandai dengan menipisnya lapisan inti luar dan dan tidak adanya lapisan-lapisan parenkim karena akson-akson sel fotoreseptor berjalan oblik dan pergeseran secara sentrifugal lapisan retina yang lebih dekat ke permukaan dalam retina. Foveola merupakan bagian paling tengah pada fovea, di sini fotoreseptornya adalah sel kerucut dan merupakan bagian retina yang paling tipis.

Pada funduskopi tempat makula lutea tampak lebih merah dari sekitarnya dan pada tempat fovea sentralis seolah-olah ada cahaya yang disebut refleks fovea, yang disebabkan oleh lekukan pada fovea sentralis. Pada bagian nasal dari makula lutea terdapat papilla nervi optisi, yaitu tempat dimana N.II menembus sklera. Papil ini hanya terdiri dari serabut saraf, tidak mengandung sel batang atau kerucut sama sekali dan disebut titik buta. 

Bagian tengahnya ada lekukan yang tampak agak pucat, dari tempat inilah keluar arteri dan vena retina sentralis yang kemudian bercabang-cabang ke temporal dan ke nasal, juga ke atas dan ke bawah. Arteri ini merupakan arteri terminal dan tak ada anastomose. Namun terkadang di dapat anastomose antara a. Siliaris dan a. Retina sentral yang disebut a. Silioretinal yang terletak di makula, sehingga bila terjadi emboli yang masuk ke dalam arteri retina sentralis fungsi dari makula tak terganggu. 

Pemasok arteri utama ke orbita dan bagian-bagiannya berasal dari arteri oftalmika, cabang besar pertama dari bagian intrakranial arteri karotis interna. Cabang ini berjalan di bawah nervus optikus dan bersamanya melewati kanalis optikus menuju orbita. Cabang intraorbital pertama adalah arteri retina sentralis, yang memasuki nervus optikus sekitar 8-15 mm di belakang bola mata. Pembuluh darah retina keluar pada papil N.II, membentuk gambaran percabangan yang berbeda-beda pada setiap individu. 

Retina menerima darah dari dua sumber. Biasanya bagian dalam retina disuplai oleh a.retina sentral dan cabangnya yang memperdarahi dua per tiga sebelah dalam. Pada bagian luar disuplai oleh koriokapiler yang berada tepat di luar membrana Bruch, yang memperdarahi sepertiga luar retina. Termasuk lapisan pleksiformis luar dan lapisan inti luar, fotoreseptor, dan lapisan epitel pigmen retina.

No comments:

Post a Comment