Sunday, June 3, 2012

Kesehatan Reproduksi pada Remaja

Kesehatan Reproduksi pada Remaja

Promosi kesehatan reperoduksi pada remaja sering dikonotasikan sebagai pendidikan seks di mana sebagian besar masyarakat masih mentabukan hal ini. Bahkan ada lembaga pendidikan formal setingkat sekolah menengah yang masih ragu untuk melakukan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi siswanya.

Sementara itu,masa remaja adalah fase pertumbuhan dan perkembangan saat individu mencapai usia 10-19 tahun. Dalam rentang waktu ini terjadi pertumbuhan fisik yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi. Seiring dengan pertumbuhan fisik, remaja juga mengalami perubahan jiwa. Remaja menjadi individu yang sensitive, mudah menangis, mudah cemas, frustasi, tetapi juga mudah tertawa. Perubahan emosi menjadikan remaja sebagai individu yang agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan. Remaja mulai mampu berpikir abstrak, senang mengkritik, dan ingin mengetahui hal yang baru.

Bila tidak didasari dengan pengetahuan yang cukup, mencoba hal baru yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi bisa memberikan dampak yang akan menghancurkan masa depan remaja dan keluarga.

Alat Reproduksi
Selain memahami hak-hak reproduksi dan seksual, remaja juga perlu memahami anatomi alat reproduksi dan fungsinya. Di bawah ini kami jelaskan secara singkat mengenai alat reproduksi pria dan wanita dengan fungsi fisiologisnya masing-masing.

Alat reproduksi pria

Testis
Pria memiliki dua buah testis untuk memproduksi sperma yang dibungkus oleh lipatan kulit berbentuk kantung yang disebut skrotum. Dimulai sejak masa puber, sepanjang masa kehidupannya pria akan memproduksi sperma. Selain itu, testis juga menghasilkan hormone testosterone. Di sisi belakang masing-masing testis terdapat epididimis, yaitu tempat sperma mengalami pematangan. Saluran selanjutnya adalah vas deferens, saluran ini dan masuk ke vesika seminalis sebagai tempat penampungan sperma.

Penis
Penis adalah alat reproduksi yang membawa cairan mani ke dalam vagina. Di dalam penis ada saluran uretra. Jika ada rangsangan seksual, maka darah di dalam penis akan terpompa. Akibatnya, penis menjadi tegang dan mengeras, lalu cairan semen yang mengandung sperma keluar dari vesika seminalis dan melalui uretra terpancar keluar. Proses tersebut dikenal dengan istilah ejakulasi.

Alat reproduksi wanita

Ovarium
Satiap wanita memiliki ovarium, yang setiap bulan secara bergantian mengeluarkan satu sel telur (ovum) yang matang. Ovarium juga menghasilkan hormone estrogen dan progesterone.

Tuba falopii
Sepasang tuba falopii menghubungkan ovarium dengan rahim pada sisi kiri dan kanan.

Uterus
Uterus (rahim) adalah tempat tertanamnya ovum yang telah dibuahi; yang selanjutnya akan tumbuh dan berkembang menjadi janin. Bila tidak terjadi pembuahan, maka ada lapisan dinding uterus yang terkelupas dan terjadi perdarahan yang disebut menstruasi. Bagian kahir dari uterus yang berhubungan dengan vagina disebut serviks.

Vagina
Vagina adalah saluran yang menghubungkan uterus dengan alat reproduksi bagian luar. Vagina merupakan tempat masuknya penis saat melakukan hubungan seksual.

No comments:

Post a Comment